Berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni merupakan salah satu hari penting dalam kalender bangsa Indonesia. Pasalnya, di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia. Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.
Menurut Hj. Novita Wijayanti SE., MM Wakil Ketua Umum DPN Bidang Pendidikan, Seni Budaya, Kesra Kerohanian. Hari Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, memiliki makna yang mendalam dan luas bagi semua warga negara Indonesia, termasuk perempuan.
“Beberapa makna penting bagi perempuan dalam konteks Hari Pancasila menurut saya, terutama pada Sila Kemanusia Adil dan Beradap, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, seperti : (1)pengakuan kesetaraan dan keadilan gender , (2) penguatan peran perempuan dalam pembangunan (Partisipasi Aktif dalam pembangunan), (3) Perlindugan Hak Asasi Perempuan, termasuk perlindungan dari kekerasan, diskriminasi dan ketidakadilan, (4) Persatuan dalam keberagaman, pengakuan dan penerimaaan atas identitas mereka dalam keberagamaan budaya dan tradisi di Indonesia, (5) Peningkatan kesejahteraan melalui pembangunan dan ekonomi inklusif untuk perempuan,” Ungkapnya.
Dengan demikian, Hari Pancasila bagi seorang perempuan merupakan momen refleksi dan pengingat akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam memperjuangkan hak, kesetaraan dan kontribusi bagi kami perempuan.
Di era digital saat ini, perempuan harus berpegang teguh pada beberapa nilai yang dilandaskan oleh Pancasila seperti (1) Menjaga etika dan prilaku dalam berinteraksi di media sosial terutama, (2) Menunjukan empati dan kepedulian terhadap isu-isu sosial dan kemanusian serta aktif dalam mengkampanyekan isu sosial dan perempuan, (3) menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan serta perbedaaan SARA yang sifatnya gift dari tuhan, jangan cepat menghakimi. (4) membangun jejaring dan komunitas yang saling dukung untuk persatuan dan peningkatan kerjasama yang kolaboratif antar ragam komunitas, (5) Berpartisipasi aktif dan turut mewarnai isu nasional/internasional yang berdampak pada kebijakan negara ataupun dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, (6) dapat menggunakan teknologi untuk peningkatan kapasistas diri dan terhindar dari penyebaran konten negatif.
“Sejauh ini antara Pancasila dan Srikandi Pemuda Pancasila sudah berjalanan beriringan. Pancasila sebagai pondasi menjadi penyangga gerakan perjuangan Srikandi Pemuda Pancasila sejauh ini. Nilai-nilai pancasila tertanam tidak saja pada cara kerja (gotong royong, guyup, rukun), tetapi juga pada cara hidup pada kader Srikandi Pemuda Pancasila,” Tegasnya. [Red]