srikandipp.com – Malam Lailatul Qadar adalah waktu istimewa dalam bulan Ramadan. Rasulullah SAW menganjurkan untuk mencari malam tersebut pada 10 hari terakhir Ramadan.
Anjuran mencari malam Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir Ramadan disebutkan dalam hadits yang termuat dalam Shahih Muslim. Diriwayatkan dari Ibn Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، يَعْنَى لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجْزَ فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبع البواقي
Artinya: “Carilah malam Lailatul Qadar itu pada sepuluh malam terakhir. Kalau kamu tidak mampu, jangan tertinggal tujuh malam terakhirnya.”
Hadits ini turut dijelaskan dalam Muktashar Shahih Muslim yang disusun Al Hafizh Zaki Al-Din ‘Abd Al-‘Azhimn Al-Mundziri dan diterjemahkan Syinqithy Djamaluddin dan H.M. Mochtar Zoerni.
Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang tidak terdapat pada malam-malam lain. Dalam Al-Qur’an disebutkan,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
Artinya: “Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS Al Qadr: 3)
Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama tentang surah Al Qadr ayat 3, malam Lailatul Qadar adalah malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia. Dikatakan, malam ini lebih baik dari seribu bulan.
“Kata ‘seribu’ dalam ayat ini tidak bermaksud untuk menentukan bilangannya. Akan tetapi, maksudnya untuk menyatakan banyaknya yang tidak terhingga,” jelas tafsir tersebut.
Firman Allah SWT yang dimaksud adalah,
يَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ
Artinya: “Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun.” (QS Al Baqarah: 96)
Tanda Orang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Ada sejumlah hadits yang menyebutkan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Berikut penjelasannya.
1. Merasakan Suasana Hening dan Tenang
Tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang terlihat dan dapat dirasakan menurut hadits adalah suasananya tenang, hening, dan tidak begitu dingin. Hal ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Al Albani menyatakan hadits ini shahih.)
Dalam redaksi lain dikatakan, “Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sejuk tidak panas dan tidak dingin, di pagi harinya cahaya mataharinya lembut dan berwarna merah.”
Terkait hal ini, At Thabari mengatakan tanda-tanda Lailatul Qadar tidak tentu, seorang muslim bisa saja mendapatkan malam kemuliaan tersebut tanpa melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu.
Ulama berpengaruh asal Mesir Yusuf Qardhawi mengatakan dalam satu karyanya tentang Shiyam, tanda-tanda malam Lailatul Qadar sebagaimana disebutkan dalam hadits tidak bisa dijadikan dasar keyakinan bahwa jika tanda itu tidak terjadi berarti Lailatul Qadar tidak terjadi pada malam tersebut.
2. Mendapat Kebaikan Seribu Bulan
Tanda orang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah memperoleh kebaikan seribu bulan. Hal ini bersandar pada dalil yang menjelaskan kebaikan malam Lailatul Qadar.
3. Menjadi Orang yang Paling Baik Budi Pekertinya
Dijelaskan dalam buku Fikih Akbar karya Hamim Ilyas, keberadaan Lailatul Qadar mendukung umat Islam untuk menjadi orang beriman yang paling sempurna imannya, yakni dengan menjadi orang yang paling baik budi pekertinya.
Alasan Allah Rahasiakan Lailatul Qadar
Pensyarah hadits Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam dalam Taisirul-Allam Syarh Umdatul-Ahkam dan diterjemahkan oleh Kathur Suhardi menjelaskan, Allah SWT dengan hikmah dan rahmat-Nya menyembunyikan Lailatul Qadar agar manusia bersungguh-sungguh dalam beribadah, mencarinya, dan memperbanyak pahalanya.
Adapun, orang yang enggan mencari dan berusaha mendapatkan rahmat Allah SWT pada malam Lailatul Qadar adalah orang yang tidak beruntung.
Wallahu a’lam.