Candaan Soal Janda Saat Kampanye Cagub Ridwan Kamil menuai Protes

Liputan58 views

Srikabdipp.com – Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada Jakarta 2024 nomor urut satu, Ridwan Kamil kembali menarik perhaatian publik. Namun kali ini ini ia mendapat kecaman khususnya dari kaum perempuan. Pidato kampanye yang ia lontarkan dalam deklarasi dukungan relawan di Jakarta Timur, Sabtu, 16 November 2024 lalu dinilai mengandung unsur seksis.

Sekjend DPN Srikandi PP Ir. Irma Susanny, MM memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ridwan Kamil saat kampanye, “kalimat tersebut sangat tidak etis dan terkesan un educated. Sebagai perempuan dan Single Mom, ini sebagai bentuk pelecehan, saya TIDAK AKAN MEMILIH calon pemimpin yang tidak menghargai PEREMPUAN, ” ungkap Irma.

Banyak yang marah karena Ridwan Kamil membahas soal janda miskin dalam pidatonya. Dalam pidato saat kampanye Pilkada Jakarta tersebut, ia didampingi oleh Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman dan Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Ali Lubis. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu awalnya menjanjikan bahwa ia dan rekan-rekan seperjuangannya akan menyantuni dan mensejahterahkan janda miskin.


Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir-batin oleh bang Ali Lubis,” bunyi celetukan Ridwan Kamil yang berujung viral dan dibagikan sejumlah akun media sosial. Salah satunya adalah akun Twitter atau X, @JhonSitorus_18 pada Kamis, 21 November 2024.

Kang Emil juga bergurau bahwa salah satu rekannya akan bersedia menikahi para janda jika memang cocok. “Nanti akan diberi sembako oleh bang Adnan. Dan kalau cocok akan dinikahi oleh bang Ryan,” ucapnya.

Gurauan Kang Emil sontak disambut oleh riuh tepuk tangan dari para audiens dan relawan yang hadir. “Tepuk tangan untuk wakil-wakil (rakyat) kita,” sambung mantan Gubernur Jawa Barat itu.

Meski disambut dengan baik oleh audiens yang menonton Kang Emil secara langsung, tak sedikit pula pihak yang mengecam pernyataan kontroversial Kang Emil. Seorang warganet di X (dulunya Twitter) menilai bahwa apa yang dilontarkan Ridwan Kamil berkonotasi seksis dan menganggap perempuan, khususnya janda dianggap sebagai barang yang bisa dibagi-bagi.

“Becandanya gak banget kang! Janda itu perempuan, bukan barang! Kok seakan-akan mau dibagi-bagi. Janda akan diurus lahir batin oleh si A kalau cocok akan dinikahi oleh si B Emang janda2nya pasti mau? Hobi bener mainin isue2 sexiest, Bikin mual,” komentar seorang warganet.

“Astaga, habis Suswono sekarang giliran Ridwan Kamil melecehkan perempuan,” kecam yang lain.

“Dia benar2 tdk tau apa yg diucapkan atau sengaja melecehkan?” sahut warganet lain.

“Buat yg belum pernah menjanda, guyonan “janda” akan dianggap lucu dan menggelitik. Tapi bagi janda, status janda adalah status yg paling tdk enak, bahkan sempat sy dengar cerita menjadi janda seolah pendosa, pdhl wanita tsb, wanita mulia yg menjaga kehormatannya.,” kata warganet yang lain.

Kata “janda” sampai menjadi trending topic di platform X pada Kamis , buntut dari celetukan Ridwan Kamil tersebut. Tak disangka, video berdurasi 37 detik itu juga dikomentari oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Melalui akun X-nya, Susi dengan tegas membela kelompok janda.

“Saya happy happy saja jadi janda. Lebih mandiri ndak usah kerja ngladenin siapa-siapa. Bangga menjadi diri sendiri. ayo mau omong apa?????” cuit Susi pada Kamis.

Unggahan Susi itu langsung mendapat banyak tanda suka dan komentar. Kali ini warganet juga sampai membandingkan tingkat pendidikan Susi yang hanya lulusan Paket C tetapi dianggap lebih bijaksana ketimbang Kang Emil.

Padahal Kang Emil punya riwayat pendidikan yang sangat mentereng, sampai menjadi Profesor Kehormatan. Ia tercatat sebagai Sarjana Teknik ITB (1995), kemudian mendapat gelar Master of Urban Design oleh Universitas California Berkeley (2001).

Suami Atalia Praratya itu mendapatkan gelar Doktor Kehormatan Bidang Administrasi Publik dari Universitas Dong-A Korea Selatan (2019) dan Doktor Kehormatan Bidang Inovasi Pembangunan dan Kepemimpinan University of Glasgow (2024). Yang terbaru, ayah tiga anak itu juga mendapatkan gelar Profesor Kehormatan dari Gumilyov Eurasian University di Astana, Kazakhstan (2024).

Di bulan lalu, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono, meminta maaf atas pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu yang menimbulkan polemik.

Di bulan lalu, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono, meminta maaf atas pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu yang menimbulkan polemik.

“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut,” kata Suswono dalam keterangannya, diterima Senin (28/10/2024), mengutip kanal Pemilu Liputan6.com.

Suswono menjelaskan, pernyataan itu ia sampaikan dalam konteks bercanda kala menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Selain itu, Suswono memastikan tidak ada maksud sama sekali mencemooh janda apalagi Nabi Muhammad SAW.

Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyadari guyonannya tersebut memang kurang tepat dan tidak bijaksana. Oleh sebab itu, dia pun tak memungkiri kekeliruannya soal janda kaya.”Apa pun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suswono menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi saat ini bukan lah merupakan bagian dari program Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). “Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan,” kata dia.

Suswono juga menyadari ke depan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Sehingga, kata dia, nantinya diharapkan polemik serupa tak muncul di publik.”Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta,” ujar Suswono.

terobosan-terobosan yang nanti akan dilakukan di samping tadi, pembenahan rumah kumuh. Nanti kartu-kartu yang sudah berlaku nanti akan terus dilanjutkan. Bahkan nanti ditambah dua kartu,” kata Suswono.

“Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini geer ya bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak,” sambungnya.

Kemudian, saat itulah Suswono memberikan saran kepada para janda kaya untuk dapat menikahi pemuda pengangguran menganggur atau tidak bekerja. Bahkan, dirinya pun memberikan contoh Nabi Muhammad yang dinikahi oleh Siti Khodijah. [Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *